Presidency of the Republic of Indonesia

09/25/2024 | Press release | Distributed by Public on 09/25/2024 20:44

Presiden Jokowi Apresiasi Pertumbuhan Zakat dan Dorong Digitalisasi dalam Tata Kelola BAZNAS

Presiden Jokowi Apresiasi Pertumbuhan Zakat dan Dorong Digitalisasi dalam Tata Kelola BAZNAS

Presiden menyebut bahwa digitalisasi dapat mempermudah layanan zakat dan menjangkau lebih banyak mustahik (penerima zakat) serta muzaki (pemberi zakat).

Presiden Joko Widodo menghadiri acara peresmian pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BAZNAS yang diadakan di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara, pada Rabu, 25 September 2024. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr
Dipublikasikan pada Rabu, 25 September 2024 17:50 WIB

Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasi terhadap kinerja Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dalam meningkatkan pertumbuhan zakat, infak, dan sedekah di Indonesia. Menurut Presiden, sejak diluncurkannya Gerakan Cinta Zakat pada tahun 2021, pertumbuhan zakat, infak, dan sedekah di Indonesia terus meningkat rata-rata sebesar 30 persen per tahun.

"Ini angka pertumbuhan yang cukup besar. Untuk itu, saya mengapresiasi, sangat menghargai kerja keras seluruh jajaran di Baznas sehingga pertumbuhan tersebut mampu terus dicapai," ujar Presiden dalam acara peresmian pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BAZNAS yang diadakan di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara, pada Rabu, 25 September 2024.

Presiden Jokowi juga menyampaikan apresiasi terhadap penerapan digitalisasi dalam acara-acara yang diadakan oleh BAZNAS. Presiden menyebut bahwa digitalisasi dapat mempermudah layanan zakat dan menjangkau lebih banyak mustahik (penerima zakat) serta muzaki (pemberi zakat).

"Saya senang beberapa kali saat BAZNAS mengadakan acara di istana semuanya sudah digitalisasi. Bentuk-bentuk kecepatan seperti itu yang kita inginkan dalam kita berpemerintahan di negara yang kita cintai ini," ungkap Presiden.

Presiden mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia memiliki potensi zakat yang sangat besar hingga Rp300 triliun. Presiden pun menekankan pentingnya menggali dan mengelola potensi ini dengan baik.

"Sekarang penduduk kita 236 juta penduduk muslim kita, sebuah jumlah yang sangat besar. Tentu saja potensi zakat kita juga masih sangat besar untuk bisa kita gali dan kita kelola dengan baik," ucap Presiden.

Selain itu, Presiden berpesan agar program zakat lebih fokus pada pemberdayaan ekonomi umat, khususnya usaha mikro, usaha kecil, perempuan, dan penyandang disabilitas. Presiden Jokowi pun optimis BAZNAS mampu menjadi lembaga yang dipercaya masyarakat dalam menyalurkan zakat, infak, dan sedekah, sekaligus memperkuat ekonomi umat di Indonesia.

"Sehingga nilai manfaat dari program-program zakat bisa semakin terasa di masyarakat, bisa semakin terasa di rakyat, dan secara kumulatif bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat kita, mengurangi kemiskinan dan mempersempit ketimpangan yang ada," tutur Presiden.

Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam acara ini adalah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Plt. Wakil Kepala Otorita IKN Raja Juli Antoni, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, dan Ketua BAZNAS Noor Achmad.

(BPMI Setpres)