Timur Tengah Terus Memanas, Laju Positif Minyak Berlanjut

Timur Tengah Terus Memanas, Laju Positif Minyak Berlanjut

Friday, 09 August 2024

Indikator Harga

	Pembukaan	% Perubahan
EURUSD	1.09180	-0.02%
GBPUSD	1.27460	0.02%
AUDUSD	0.65920	0.17%
NZDUSD	0.60030	0.32%
USDJPY	147.270	0.03%
USDCHF	0.86660	0.05%
USDCAD	1.37300	-0.04%
GOLDUD	2,426.790	0.06%
COFU	76.02	0.39%
USD/IDR	15,925	-0.03%

Fokus Crude Oil:

• Di tengah peningkatan intensitas serangan di Jalur Gaza, pasukan Israel bersiap hadapi serangan balasan Iran dan Hizbullah.
• Perusahaan penyulingan utama di AS berencana pangkas produksi kuartal ketiga karena permintaan bahan bakar yang melemah.

***********************************************************

Jumat, 09 Agustus 2024 - Pada penutupan pekan pagi ini, harga minyak terpantau masih melanjutkan tren bullish didukung oleh situasi geopolitik di Timur Tengah yang terus bergejolak. Selain itu, isyarat pemangkasan output oleh perusahaan energi AS pada kuartal ketiga tahun ini juga menjadi katalis positif bagi harga minyak.

Serangan udara pasukan Israel pada hari Kamis yang menargetkan beberapa lokasi di Jalur Gaza, menewaskan setidaknya 40 orang, kata petugas medis. Selain itu, pasukan Israel juga telah bersiap untuk serangan lain yang diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari mendatang menyusul ancaman balasan dari Iran dan Hizbullah di Lebanon, atas pembunuhan pemimpin Hamas dan komandan militer Hizbullah pada minggu lalu. Peningkatan intensitas perang yang berpotensi mengarah pada perang regional yang lebih luas memicu kekhawatiran akan ikut mengganggu aliran pasokan minyak dari wilayah Timur Tengah ke pasar global.

Sinyal meluasnya wilayah perang tersebut mendorong AS, Mesir, dan Qatar pada hari Kamis mendesak agar Israel dan Hamas dapat bertemu pada 15 Agustus di Doha atau Kairo, untuk menyelesaikan perundingan gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan negosiator Israel akan hadir, namun dari pihak Hamas tidak memberikan komentar apapun terkait desakan pertemuan tersebut. Seorang pejabat senior AS mengatakan tidak ada harapan bahwa perjanjian itu akan ditandatangani pada pertemuan minggu depan.

Turut mendukung pergerakan lebih lanjut, perusahaan penyulingan di AS mengisyaratkan rencana untuk memangkas produksi di kuartal ketiga karena permintaan bahan bakar musim panas yang melemah serta margin laba yang menurun, kata beberapa sumber eksekutif perusahaan, termasuk tiga perusahaan kilang teratas di AS, yaitu Marathon Petroleum, Valero Energy, dan Phillips 66. Tingkat pemrosesan minyak pada rata-rata industri 95% dari kapasitas awal tahun ini, telah menyebabkan stok bahan bakar yang melimpah, sehingga menguntungkan pengendara, namun merugikan laba, kata sumber yang sama.

Sementara itu, data ekonomi terbaru yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional (NBS) pada hari Jumat menunjukkan peningkatan inflasi konsumen di China, dan berlanjutnya deflasi di sisi produsen. Indeks harga konsumen (IHK) naik tipis 0,5% pada bulan Juli, dan Indeks harga produsen (PPI) turun 0,8% pada bulan Juli.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $79 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $74 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam	Data	Aktual	Ekspektasi	Sebelumnya
-	N/A		-	-

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter