Coordinating Ministry for Economic Affairs of the Republic of Indonesia

08/29/2024 | Press release | Distributed by Public on 08/28/2024 21:12

Pengukuhan IWTL Diharapkan Dapat Berkontribusi Nyata Pada Kemajuan Perempuan Indonesia di Bidang Transportasi dan Logistik

Pengukuhan IWTL Diharapkan Dapat Berkontribusi Nyata Pada Kemajuan Perempuan Indonesia di Bidang Transportasi dan Logistik

29 Aug 2024 09:59

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

HM.4.6/310/SET.M.EKON.3/08/2024

Pengukuhan IWTL Diharapkan Dapat Berkontribusi Nyata Pada Kemajuan Perempuan Indonesia di Bidang Transportasi dan Logistik

Jakarta, 29 Agustus 2024

Kontribusi sektor transportasi dan pergudangan terhadap PDB meningkat dari 5,93% di Q1-2024 menjadi 6,24% di Q2-2024. Selaras dengan hal tersebut, pertumbuhan sektor transportasi dan pergudangan terhadap PDB juga meningkat dari 8,66% di Q1-2024 menjadi 9,56% di Q2-2024. Selain itu, peti kemas internasional pada semester I tahun 2024 menunjukkan pertumbuhan sekitar 5,76% jika dibandingkan dengan semester I tahun sebelumya, sedangkan peti kemas domestik tumbuh di kisaran 6% jika dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya.

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, jumlah tenaga kerja di sektor transportasi, pergudangan, dan logistik di Indonesia juga terus meningkat. Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja di sektor tersebut mencapai lebih dari 5 juta orang.

"Indonesian Women in Transportation and Logistics (IWTL) merupakan organisasi transportasi logistik perempuan yang pertama kali di Indonesia, dibentuk untuk memberdayakan perempuan dan membangun jaringan yang kuat di antara sesama anggota untuk kemajuan dunia logistik," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote speech secara daring pada acara Deklarasi dan Pengukuhan Pengurus IWTL, Rabu (28/08).

Guna mencapai visi Indonesia Emas tahun 2045, salah satu upaya yang terus dilakukan Pemerintah yakni meningkatkan kinerja logistik nasional. Saat ini biaya logistik nasional Indonesia terhadap PDB pada tahun 2022 sebesar 14,29%. Terkait hal tersebut, Menko Airlangga menyampaikan perlunya lebih banyak kerja keras untuk mencapai target penurunan biaya logistik menjadi 8% di tahun 2045 nanti.

Kerja keras tersebut juga diperlukan untuk meningkatkan ranking Logistics Performance Index Indonesia yang menurut Bank Dunia yang pada tahun lalu berada di posisi 61, di bawah Singapura (1), Malaysia (26), Thailand (34), bahkan Filipina (43), dan Vietnam (43).

"Pemerintah terus berkomitmen untuk meningkatkan kinerja logistik, salah satunya berupa penataan melalui NLE atau Ekosistem Logistik Nasional, yang capaiannya sebesar 97,6% dari total 42 rencana aksi, yang diterapkan di 46 pelabuhan laut dan 6 bandar udara. Pemerintah juga terus mendorong perluasan digitalisasi secara end to end agar utilisasi logistik bisa meningkat," lanjut Menko Airlangga.

Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga mengucapkan selamat atas pengukuhan para pengurus IWTL periode September 2024 s/d Agustus 2026 dan berharap akan tercipta komunitas unggul yang berkontribusi nyata pada kemajuan perempuan Indonesia di bidang transportasi dan logistik.

"Kami mengucapkan selamat kepada pengurus IWTL periode September 2024 s/d Agustus 2026. Semoga semakin solid organisasinya dan berkontribusi positif kepada sistem logistik nasional yang efisien dan efektif," pungkas Menko Airlangga. (map/fsr)

***

Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Haryo Limanseto

Website: www.ekon.go.id
Twitter, Instagram, Facebook, TikTok, Threads, & YouTube: @PerekonomianRI
Email: [email protected]
LinkedIn: Coordinating Ministry for Economic Affairs of the Republic of Indonesia