ICDX - Indonesian Commodity and Derivatives Exchange

27/08/2024 | Press release | Distributed by Public on 27/08/2024 13:25

AS Optimis Konflik Israel - Hizbullah Mereda, Minyak Ikut Terkoreksi Turun

AS Optimis Konflik Israel - Hizbullah Mereda, Minyak Ikut Terkoreksi Turun
Tuesday, 27 August 2024

Indikator Harga

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.11600

-0.07%

GBPUSD

1.31900

-0.05%

AUDUSD

0.67710

-0.16%

NZDUSD

0.61980

-0.13%

USDJPY

144.520

0.11%

USDCHF

0.84660

0.04%

USDCAD

1.34850

-0.02%

GOLDUD

2,518.220

0.10%

COFU

77.20

-0.09%

USD/IDR

15,445

0.42%

Fokus Crude Oil:

  • Pemerintah Libya timur umumkan penghentian operasional di semua ladang minyak, produksi, dan ekspor.
  • Jenderal Angkatan Udara AS melihat risiko perang yang lebih luas antara Israel dan Hizbullah telah sedikit mereda.

***********************************************************

Selasa, 27 Agustus 2024 - Setelah ditutup menguat lebih dari 3% pada perdagangan kemarin akibat potensi gangguan produksi Libya, harga minyak pagi ini terpantau bergerak terkoreksi bearish dipicu oleh sentimen dari komentar optimis meredanya konflik Israel dengan Hizbullah, serta potensi meningkatnya tensi antara AS dengan China.

Libya timur dibawah pemimpin militer Khalifa Haftar, pada hari Senin mengumumkan kondisi force majeure pada produksi minyak Libya dan berlaku untuk semua ladang minyak, fasilitas minyak, dan terminal ekspor. Pengumuman tersebut dipicu oleh rencana pemerintah Libya barat, Tripoli - yang diakui secara internasional - untuk mengganti Sadiq Al-Kabir yang menjabat sebagai gubernur Bank Sentral Libya. Penghentian produksi Libya akan berdampak pada pasokan minyak dari negara yang memproduksi sekitar 1,1 - 1,2 juta bph ke pasar global.

Sementara itu, Jenderal Angkatan Udara C.Q. Brown, ketua Kepala Staf Gabungan, pada hari Senin mengatakan bahwa risiko jangka pendek meningkatnya konflik Israel dengan Hizbullah menjadi perang regional yang lebih luas telah mereda karena tidak ada tanda eskalasi lebih lanjut pasca aksi saling meluncurkan roket antara kedua negara tersebut pada akhir pekan kemarin.

Turut membebani pergerakan harga lebih lanjut, pemerintahan Biden-Harris dalam minggu ini diperkirakan akan mengumumkan rencana implementasi akhir untuk kenaikan tarif atas impor produk tertentu dari China, antara lain kendaraan listrik menjadi 100%, semikonduktor dan sel surya menjadi 50%, serta tarif baru sebesar 25% untuk baterai lithium-ion dan barang-barang strategis lainnya termasuk baja. Situasi tersebut menyusul keputusan AS sebelumnya yang menambahkan 42 entitas perusahaan China ke dalam daftar pembatasan perdagangan, berpotensi memicu eskalasi tensi yang mengarah pada perang dagang baru antara AS dengan China.

Untuk indikator yang dipantau pelaku dalam waktu dekat adalah rilisnya laporan mingguan stok minyak versi grup industri API, yang biasanya dijadikan indikasi awal untuk melihat gambaran arah permintaan pasar sebelum rilisnya laporan resmi versi pemerintah pada Rabu malam.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $79 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $75 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

20:00

USA - House Price Index MoM

0.2%

0.0%

21:00

USA - CB Consumer Confidence

100.6

100.3

21:00

USA - Richmond Fed Manufacturing Index

-14

-17

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter